Jazakallahu Khairan

Monday, January 17, 2011

Aku Impikan Jalan yang Sederhana

"Hidayah itu milik Allah"

Ringkas si sahabat cuba bersahaja walaupun matanya turut memancarkan kilauan kaca yang hampir tumpah.

Perihal ini bukan suatu yang baru buat pendukung agama. Melihat sahabat yang dulunya menjadi mujahid pemangkin semangat juang anak bangsa, dialah srikandi yang berani tampil dalam membela nasib agama suatu ketika, sanggup mengorbankan masa dan harta kala menepis anasir negatif yang menodai anak-anak muda.
pilihan di tangan anda

Hari ini, tampak yang gagah itu masih 'gah' tapi dalam sudut yang berbeza. Kibaran panji perjuangan yang dulunya dijulang tinggi hampir-hampir mencecah ke tanah. Nyaris dipijak pula dek kaki yang dulu langkahnya terbuka luas menyampaikan amanah khalifahnya. Dulunya mujahidah ayu dipagari tajam duri mulai membuka ruang untuk lebih didekati.
Bila disapa katanya, zaman remaja hampir tamat. Dia belum merasa apa yang si fulanah lain rasakan. Mahu juga tubuh dilitupi pakaian yang menarik pandangan ribuan kumbang. Mahu juga rasa disayangi oleh si kumbang. Mahu juga merasa hidup bebas tanpa dipandang naqib/naqibah, ustaz/ustazah, ikhwah/akhawat jundullah. Argh, tension aku mendengar usrah. Apa ceramah? apa halaqah? Tiada jaminan kebendaan dan masa depan katanya.

Kecundang si anak adam, berdekahan syaitan gembira bersahut-sahutan. Kecundangnya membawa belasan anak muda yang menjadi idola perjuangannya suatu ketika dulu. Ini bukan isu yang baru, tapi isu yang membuatkan hati kian celaru! Mungkinkah salahnya pada niat suatu ketika dulu? atau...atau...atau...semua membatu, tanda tak tahu.

Katanya faham, faham dan faham tapi mungkin sengaja berbuat tidak faham. Susah di situ, kata mindanya "saya tahu". Dia mampu merungkai segala persoalan. Buntu memikirkan adakah dia sudah lupa pada al-Khaliq, al-Basir, al-Muhaimin, ar-Razzaq? Adakah dia sudah mengikis keimanannya dalam sekelip mata? Mana rasa kepercayanya pada ketentuan Allah dalam masa depannya? Kepercayaan kepada malaikat kiri dan kanan yang mencatit segala amalan baik buruknya? Kitabullah yang dipeluk erat setiap berkunjung ke mana-mana? Kecintaan pada Rasul Allah yang berlumuran darah menegakkan kalimah Allah? Kebangkitan pada hari akhirat yang memaparkan kembali segala perbuatan? Bahkan qada dan qadar, takdir pada kehidupan, jodoh, pertemuan dan kematian?

"Rehatkan dia buat sementara" akhirnya.

Itukah futur? Datangnya tanpa bayangan. Wahai penulis, hari ini dirimu tampil mengkritik si fulan dan fulanah. Jangan lupa, futur akan terus mencari mangsa. Wajar diri gusar memikirkan kekerapan futur itu bertandang, takut hingga satu saat dirimu juga tidak mampu lagi untuk menongkah.

Bagus jika ada suis yang boleh ditekan semasa kecemasan

Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya jiwa itu bisa dilanda jemu, dan sesungguhnya seseorang dari kalian tak tahu kadar waktu semangatnya, maka hendaknya ia memperhatikan mana ibadah yang ia mampu lakukan, lalu ia tekuni, karena sesungguhnya amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang dilakukan dengan sinambung walaupun sedikit "

Kemudian Rasulullah saw bersabda:
"Janganlah engkau membuat jiwamu membenci ibadah, kerjakan ibadah yang engkau sanggup, sesungguhnya Allah tidak akan bosan hingga engkau bosan"

Beliau Rasulullah saw bersabda kembali:
"Hati-hatilah engkau dari bersulit-sulit memaksakan diri dalam melaksanakan agama, karena Allah telah menjadikanya mudah. Maka ambilah darinya apa yang engkau mampu, sebab Allah mencintai amal shaleh yang langgeng walaupun sedikit."

di tempat lain cucu Rasulullah saw Ali Zenal Abidin ra berkata:
"Janganlah engkau membuat jiwamu tidak menyukai ibadah, kerjakanlah ibadah yang engkau mampu lakukan"

dan Ali Bin Abi Thalib ra berkata:
"Rayulah nafsumu untuk beribadah, berlemah lembutlah terhadapnya dan jangan engkau paksa ia. Ambilah saat santai dan semangatnya, kecuali dalam hal ibadah yang wajib atasmu, sebab ia harus dilaksanakan dan diperhatikan tepat pada waktunya"
















Aku impikan jalan yang sederhana~

Pesan Umar ra;
"Lakukan muhasabah terhadap diri sendiri sebelum orang lain melakukannya terhadap diri anda, timbanglah dirimu sebelum orang lain menimbangnya, dan hiaslah diri anda untuk hari penampilan yang luar biasa."

4 comments:

ikhwan-nain said...

Alhamdulillah! Terima kasih kerana memberikan peringatan, semoga terus memberikan peringatan. Teruskan perjuangan mu, Mujahidah!

Nashrah Basyirah said...

sama2 la kita saling memberi peringatan.. saling bahu membahu spya sma2 akan terus gagah berdiri.. takut jg, futur2 ni dtg tnpa d undang :(

syukran sudi komen akhi, smga istiqomah di medan dkwh dan trus mmberikn tunjuk ajar :)

nur aisya humaira said...

ingatan untuk saye...time kasih insyirah..:)

Nashrah Basyirah said...

cntik nma :)
sama2 aisya, xpa sling mmperingati tnggugjwb bersama ^_^